Thursday, April 10, 2014

Indahnya Ciptaan Allah (Part 1)


Nabi Adam a.s merupakan manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT. Baginda tidak diciptakan begitu saja tetapi melalui beberapa proses. Ketika Allah hendak menciptakan Nabi Adam daripada tanah, Allah telah berfirman kepada bumi:
“Akan Aku ciptakan sesuatu daripada kamu, sebahagian mereka ada yang mentaatiKu dan sebahagian lainnya menderhaka kepadaKu. Sesiapa yang mentaatiKu akan dimasukkan ke dalam syurga dan sesiapa yang mengingkariKu akan dimasukkan ke dalam neraka.”



Lalu Allah mengutus malaikat Jibril ke bumi untuk mengambil segenggam tanah. Namun begitu, bumi melarang dan berkata:
“Aku berlindung dengan keagungan Allah yang telah mengutusmu untuk mengambil sesuatu dariku yang akhirnya akan menjadi santapan api neraka.”

Maka kembalilah Jibril menghadap ALLAH tanpa membawa apa-apa dan berkata kepada Allah:
“Tuhanku, bumi telah minta berlindung dengan Engkau lalu aku enggan untuk mengambil sesuatu darinya”.


Maka Allah memerintahkan Malaikat Mikail untuk turun ke bumi namun bumi tetap memohon perlindungan dengan Allah daripada diambil sesuatu darinya. Lalu Mikail pulang dengan tangan kosong. Kemudian Allah mengutus Malaikat Izrail untuk pergi ke bumi namun bumi tetap memohon perlindungan dengan Allah agar tidak diambil sesuatu pun darinya. Lalu malaikat Izrail berkata:
”Dan aku juga berlindung kepada Allah jangan sampai aku derhaka kepada-Nya.”



Malaikat Izrail menggunakan pedangnya untuk memukul bumi sehingga bumi bergetar ketakutan. Akhirnya malaikat Izrail mengambil segenggam tanah dari empat penjuru bumi yang berbeza sifat (dari tanah liat dan gembur), warna (ada yang berwarna hitam, putih, kuning dan merah) dan tinggi rendahnya (dari tanah dataran tinggi dan rendah). Inilah yang menjadikan manusia memiliki beragam warna kulit, sikap dan peribadi. Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Sesungguhnya Allah SWT menciptakan Adam a.s daripada segenggam tanah dari seluruh penjuru bumi, maka kemudian manusia pun seperti itu, ada yang baik dan ada yang buruk, lemah-lembut, kasar, senang, sedih dan lainnya”
Hadis riwayat Al-Tarmizi



Bumi menangis berasa kehilangan. Lalu Allah berfirman:
“Sesungguhnya kelak akan Aku kembalikan kepadamu apa yang Aku ambil darimu itu”.
Berdasarkan surah Thaha, ayat 55:                                
“Dari bumilah Kami ciptakan kamu, dan ke dalamnya Kami akan mengembalikan kamu, dan daripadanya pula Kami akan mengeluarkan kamu sekali lagi.”
Setelah mengambil segenggam tanah, malaikat Izrail kembali menghadap Allah. Lalu Allah berfirman kepada Izrail.
“Mengapa engkau tidak menurut kata-kata perlindungan bumi?”
Jawab Izrail:
“PerintahMu lebih aku ikuti dan aku takuti dari kata-kata perlindungannya.”
Kemudian Allah berfirman:
”Engkaulah Malaikat pencabut nyawa.”




Malaikat Izrail disuruh membawa tanah itu (kecuali tanah berwarna putih) ke syurga dan menyerahkannya kepada Malaikat Ridwan. Manakala tanah yang berwarna putih pula ditugaskan kepada Jibril untuk menyerahkannya kepada Malaikat Ridwan. Allah menciptakan para nabi daripada tanah berwarna putih itu. Allah memerintahkan malaikat Ridwan untuk mencampurkan tanah itu dengan air Tasnim (air dari syurga) sehingga menjadi cair. Lalu Jibril diperintahkan agar membiarkan cairan tanah itu melalui 3 tahap:
Tahap pertama: dibiarkan selama 40 tahun sehingga menjadi tanah liat seperti yang disebut didalam surah As-Saffat, ayat 11:
“Sesungguhnya Kami telah mencipta mereka dari tanah liat (yang senang diubah dan diciptakan semula).”
Tahap kedua: dibiarkan selama 40 tahun menjadi tanah kering yang berbentuk manusia. Firman Allah dalam surah Al-Hijr, ayat 28:
Dan (ingatlah peristiwa) tatkala Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menciptakan manusia dari tanah liat yang kering dan lumpur hitam yang dibentuk.”
Tahap ketiga: dibiarkan selama 40 tahun dalam keadaan terlentang di laluan para malaikat turun ke bumi dan naik ke langit. 

Para malaikat yang melihat keindahan ciptaan Allah ini pasti merasa kagum dan terpesona kerana mereka belum pernah melihat sesuatu seperti itu. Namun berbeza pula dengan iblis. Menurut Ibnu Abbas, ketika iblis melewati tanah berbentuk nabi Adam itu, iblis telah menampar perut nabi Adam sehingga membekas (membentuk lubang pusat). Lalu iblis berkata kepada Malaikat:
“Ini adalah makhluk berlubang yang tidak dapat berdiri dan mempertahankan dirinya. Sekiranya makhluk ini lebih mulia daripada kamu, apakah yang akan kamu lakukan?”.

Para malaikat menjawab: 
 “Kami akan mentaati perintah Tuhan kami”.


Iblis berkata pada dirinya: 
 “Demi Allah! Sekiranya makhluk ini lebih mulia daripada aku, maka aku akan menentangnya. Namun begitu, sekiranya aku lebih dimuliakan, maka aku akan binasakannya”.


                                                                        










0 comments:

Post a Comment